Sabtu, 12 Desember 2009

Perkembangan Tiap-Tiap Bagian Otak Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan hasil penelitian para ahli, otak dibagi dalam beberapa bagian, dimana tiap-tiap bagian otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam mendukung pertumbuhan anak. Pada garis besarnya, otak dibagi atas Otak Besar (Cerebrum), Otak Kecil (Cerebellum) dan Batang Otak (Brainstem).

Otak Besar (Cerebrum) sendiri bisa dibagi menjadi 4 bagian (lobe), yaitu Frontal Lobe, Occipital Lobe, Parietal Lobe dan Temporal Lobe.

Mari kita lihat satu-persatu tiap-tiap bagian otak tersebut, dan fungsi apa yang dikendalikannya pada pertumbuhan bayi anda.

1. Batang Otak (Brainstem)

Batang Otak terletak di bagian atas ujung tulang belakang di dekat leher, merupakan bagian otak yang telah berkembang pada saat bayi dilahirkan. Batang Otak mengendalikan seluruh refleks bawaan bayi seperti menangis, menyusu dan fungsi-fungsi organ tubuh seperti bernafas, detak jantung, tekanan darah, tidur dan lain-lain.

Batang Otak juga mengendalikan emosi bayi, dimana hal ini banyak dipengaruhi oleh cara anda menghadapinya, seperti misalnya kesabaran, perhatian dan pengertian anda pada saat merawatnya. Kontrol emosi bayi ini berkembang cepat dan menjadi cukup matang pada usia awal.

Tidur

Tidur adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan bayi, sekaligus menjadi sebuah masalah yang paling sering dihadapi oleh orangtua.

Berikut adalah beberapa filosofi umum tentang tidur yang disampaikan oleh para peneliti masalah tidur pada bayi dan anak-anak, yang disadur dari artikel yang diterbitkan oleh Baby Center, Inc.

Dr. Jodi Mindell :

“Your baby can develop good sleep habits as early as six weeks. The key is to establish a consistent bedtime and nap routine and to put your baby down to sleep at night while he is still awake. As long as your child is falling asleep on his own, it's okay to respond to him in the middle of night and at naptime. Replace your baby's negative sleep associations (anything that requires your presence, such as rocking or nursing) with positive ones (anything that will be there when your baby wakes up, such as a favorite stuffed animal).”

Dr. Richard Ferber :

“You want to do what is best for your child, and helping him form good sleep patterns is part of that. Your child doesn't yet understand what's best for him and will cry if he doesn't get what he wants. Your goal is to help him learn to sleep and fall asleep alone.”

The American Academy of Pediatrics :

Train your baby to go to sleep on his own and to comfort himself when he wakes up. You can help him learn to distinguish between night and day right from the start by keeping nighttime feedings subdued and waking him up if he sleeps for longer than a few hours during the day. Eventually he'll learn to save his long sleep for nighttime. When he does wake up, which is inevitable, use your voice to comfort him, but let more and more time pass between intervals. This will help him learn to settle himself to sleep.”

Dr. T. Berry Brazelton :

Help your baby learn to settle down and comfort himself. Don't let him "cry it out," but don't jump at his first whimper either. Wait a few minutes to see if he's really upset and awake, and then go in and reassure and comfort him without taking him out of his crib. Instead, pat and soothe him with your hand and talk to him. At first, go to him every few minutes, but eventually call to him from out of the room. It's also a good idea to develop a calm, supportive bedtime ritual, which can involve a bedtime story, a bath, and so on.”

Dr. William Sears :

“Create a healthy sleep attitude in your child by being there for him and providing a comforting, relaxing environment that will allow sleep to overtake him. He'll learn to regard sleep as a pleasant state, one not to be afraid of.”

Bayi yang baru lahir biasanya tidur selama 17 s.d. 18 jam per hari, tetapi tidak terus menerus. Sekali tidur, bayi paling lama akan tidur selama 3 s.d. 4 jam, dan akan terbangun, baik itu siang maupun malam.

Seperti dikatakan oleh Dr. Jodi Mindell diatas, bayi bisa ajarkan untuk mulai tidur dengan baik paling cepat pada usia 6 minggu. Tetapi, beberapa bayi baru bisa tidur dengan teratur ketika dia menginjak usia 5 s.d. 6 bulan.

Semakin bertambah usia bayi, semakin berkurang waktu tidurnya. Pada usia 3 atau 4 bulan, sebagian besar bayi akan tidur selama 15 jam, dan waktu untuk sekali tidurnya menjadi semakin panjang. Mungkin sekali dua kali anda masih harus bangun pada malam hari untuk memberinya asi atau susu botol.

Tetapi ketika bayi anda sudah menginjak usia sekitar 6 bulan, biasanya bayi sudah mampu untuk tidur selama 7 jam, dan pada usia 9 s.d. 12 bulan sudah akan mampu tidur selama 10 s.d. 12 jam pada malam hari. Bayi anda mungkin masih akan terbangun diantara waktu tidurnya, tetapi jika anda berhasil mengajarkannya tidur yang baik, dia akan tertidur lagi dengan sendirinya tanpa harus menangis dan mengganggu tidur anda.

Bagaimana cara mengajarkan bayi untuk tidur dengan teratur ?

Seperti yang telah disampaikan oleh para ahli di atas, beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk melatih bayi anda tidur dengan teratur adalah sebagai berikut :

1. Perhatikan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi anda mulai lelah dan mengantuk, seperti mengusap matanya, matanya mulai sayu, dll.

2. Letakkan bayi anda di tempat tidurnya sebelum dia tertidur. Hal ini akan melatihnya untuk tidur sendiri tanpa bantuan orang lain seperti harus digendong, dsb.

3. Untuk mengajarkan bayi anda membedakan waktu siang dan malam, ajaklah dia bermain pada saat dia tidak tidur di siang hari, buatlah supaya ruangan menjadi terang, dan biarkan suara-suara TV, tape, dan sejenisnya tetap seperti biasanya. Pada malam hari, jangan ajak bayi anda bermain, kecilkan suara TV, dll., redupkan nyala lampu. Dengan hal-hal seperti ini bayi anda akan menjadi tahu bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur.

4. Jika usia bayi semakin bertambah, sejak bayi anda menginjak usia 3 bulanpun, anda sudah bisa menetapkan waktu tidur malam dan tidur siang. Anda harus tegas dan konsisten untuk menidurkan bayi anda pada jam yang telah anda tetapkan tersebut. Mungkin bayi anda kelihatan belum mengantuk, atau bahkan kelihatan lebih enerjik, tetapi para ahli mengatakan justru hal tersebut merupakan tanda bahwa itu adalah waktu untuk menidurkan bayi anda.

5. Buatlah rutinitas kegiatan sebelum tidur, misalnya, bermain sesuatu yang tidak gaduh/ribut, mengganti bajunya yang khusus untuk tidur, membacakan buku cerita, menyanyikannya lagu, kemudian memberikan ucapan dan ciuman selamat tidur. Jika anda melakukan rutinitas ini secara terus menerus dan teratur, maka bayi anda akan tahu, kapan dia harus tidur.

6. Bangunkan bayi anda pada waktu yang sama setiap hari, atau jika dia sudah tidur lebih dari 10 jam. Hal ini akan mempermudah bayi anda untuk tidur siang pada waktu yang telah anda tentukan.

Kapan waktu dan kondisi seperti apa yang paling baik untuk tidur malam ?

Pada sebuah seminar tentang perkembangan otak anak di Nagasaki (Jepang) yang pernah saya ikuti, seorang ahli perkembangan anak yang bernama Yukie Kawazoe mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang paling baik untuk tidur pada bayi dan anak-anak adalah dari jam 8 malam sampai dengan jam 6 pagi. Dan yang penting, kamar tidur bayi atau anak tersebut harus gelap.

Mengapa ? Karena hormon melatonin yang diproduksi di otak dan mempunyai peranan penting dalam perkembangan sel dan syaraf otak akan mulai aktif pada saat bayi tidur, terutama tidur pada malam hari yang gelap. Melatonin ini ternyata akan diproduksi lebih banyak pada suasana ruangan gelap daripada suasana ruangan yang redup, apalagi terang. Jadi, sebisa mungkin tidurkan bayi/anak anda pada jam 8 malam, dan matikan lampu kamar tidur.

2. Otak Kecil (Cerebellum)

Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher bagian atas. Otak Kecil berfungsi untuk mengkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan, serta sensor. Bagian ini akan berkembang sehingga bayi bisa tumbuh dari gerakan berguling, merangkak, dan kemudian berjalan.

Bagian Otak Kecil ini akan mengkombinasikan signal yang diterima dari seluruh indera bayi untuk kemudian memberikan informasi kepada bayi tentang apa yang dirasakannya pada saat dia bergerak.

Aktivitas yang dikendalikan oleh Otak Kecil ini adalah kontrol kepala, membalikkan badan (berguling atau tengkurap), duduk, merangkak dan berjalan.

Kontrol Kepala

Pada saat bayi baru dilahirkan, bayi hampir tidak mampu mengontrol kepala dan otot lehernya. Perkembangan kontrol kepala ini sangat penting, karena akan menjadi dasar seluruh gerakan selanjutnya.

Pada usia 6 s.d. 8 minggu, bayi sudah mulai bisa mengangkat kepalanya, tetapi masih dalam waktu yang tidak lama. Perkembangan kontrol kepala dan otot leher ini akan menjadi cukup kuat pada saat bayi mencapai umur 6 bulan.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Pada bulan-bulan pertama, anda harus memegang/menahan bagian kepala dan leher pada saat anda menggendongnya. Sekali-sekali anda perlu menengkurapkan bayi untuk merangsang kekuatan otot lehernya, karena pada posisi tengkurap bayi cenderung akan mengangkat kepalanya. Tetapi Ingat ! Menidurkan bayi pada posisi tengkurap pada usia awal ini sangat berbahaya jika tanpa ada pengawasan atau bayi ditinggal sendirian dalam waktu yang lama. Untuk itu anda perlu berhati-hati melakukannya.

􀂾 Pada usia 3 s.d. 6 bulan anda sudah mulai bisa melatih duduk dengan mendudukkannya di kursi atau tempat tidur. Dudukkan bayi pada tempat yang bervariasi di dalam rumah supaya pandangan bayi tidak monoton dan bisa melihat hal-hal yang berbeda.

􀂾 Jika pada usia 3 bulan (kecuali bayi yang lahir prematur) bayi anda masih kelihatan mengalami kesulitan untuk mengangkat kepalanya, segera konsultasikan dengan dokter anak anda.

Membalikkan Badan

Setelah mampu mengkontrol kepalanya, menginjak usia sekitar 3 bulan, jika bayi anda ditengkurapkan, dia akan mulai bisa mengangkat kepala dan dadanya lebih tinggi dengan menggunakan tangannya untuk menahan badannya.

Setelah itu bayi anda dengan sendirinya akan mulai belajar membalikkan badannya (tengkurap). Pada usia sekitar 6 bulan bayi anda akan mulai belajar berguling-guling. Ini merupakan langkah awal bayi untuk dapat bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Beberapa bayi ada yang tidak melakukan aktivitas berguling-guling, tetapi langsung duduk dan merangkak. Selama bayi tersebut kelihatan terus berkembang, yang ditunjukkan dengan kemampuannya untuk belajar hal-hal baru lainnya, serta kelihatan sangat gembira melakukan eksplorasi di lingkungannya, hal ini tidak perlu dirisaukan.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Bayi terdorong ingin berguling-guling karena adanya keinginannya untuk mengambil mainannya atau hal lain yang menarik perhatiannya. Untuk itu, anda dapat merangsangnya untuk melakukan ini dengan memperlihatkan mainannya atau hal lain.

􀂾 Apabila bayi sudah mulai bisa berguling-guling, jangan tinggalkan dia sendirian di atas kasur, karena akan sangat berbahaya.

􀂾 Apabila pada usia 6 bulan bayi anda kelihatan tidak tertarik untuk melakukan eksplorasi, baik dengan cara berguling atau merangkak, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter anak anda. Sekali lagi yang perlu diingat, tiap-tiap anak mempunyai tingkat kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda, dan begitu pula dengan bayi yang dilahirkan prematur.

Duduk

Bayi akan mulai belajar duduk pada usia bayi 4 s.d. 7 bulan, setelah dia sudah mampu berguling-guling dan mengangkat kepala. Pada usia 8 bulan sebagian besar bayi sudah akan bisa duduk sendiri tanpa pertolongan orang lain.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Bayi bisa melakukan posisi duduk hanya jika dia mampu mengangkat dan menahan kepalanya. Untuk itu anda bisa merangsang kekuatan otot leher bayi dengan cara mengajaknya bermain sehingga kepalanya bergerak/melihat ke bawah dan keatas. Misalnya adalah dengan meletakkan mainannya (yang mempunyai kontras warna yang menyolok) di lantai, kemudian mainan tersebut anda angkat keatas sehingga bayi anda mengangkat kepala dan dadanya untuk mengikuti gerakan tangan anda.

􀂾 Ketika bayi sudah cukup kuat untuk duduk sendiri, anda bisa melatihnya supaya bisa duduk dengan seimbang (melatih keseimbangan duduknya), dengan cara meletakkan mainan atau

benda-benda lain yang menarik di depan bayi anda (tetapi tidak dalam jangkauan bayi.

􀂾 Jika bayi anda belum mampu menahan kepalanya dengan sempurna dan belum mau berlatih duduk pada usia 6 bulan, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter anak anda untuk memecahkan masalahnya.

Merangkak

Setelah mampu duduk dengan baik, bayi biasanya akan mulai merangkak pada usia 6 s.d. 10 bulan. Merangkak akan membantu memperkuat otot yang nantinya dipakai untuk berjalan. Beberapa bayi tidak melalui proses merangkak, tetapi langsung berdiri dan kemudian berjalan, dan hal ini bukan suatu masalah pada perkembangan bayi.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Anda bisa melatihnya untuk mulai merangkak dengan cara meletakkan mainan atau barang lain yang menarik (atau diri anda sendiri) di depan bayi anda (hampir berada dalam jangkauannya),

sehingga bayi anda berusaha untuk menjangkaunya.

􀂾 Setelah bayi anda sudah mulai bisa merangkak, anda dapat meletakkan penghalang seperti bantal, dll., untuk melatih percaya diri, kecepatan dan ketangkasan bayi anda. Yang perlu diperhatikan, jangan tinggalkan bayi anda sendirian, karena apabila dia terjatuh dari atas bantal, dia akan menjadi ketakutan dan tidak mau merangkak lagi.

􀂾 Apabila bayi anda sudah mulai merangkak kesana-kemari, pastikan bahwa rumah anda sudah sangat aman untuk bayi. Misalnya, jangan memasang taplak meja yang diatasnya ada gelas, karena apabila taplak meja tersebut ditarik oleh bayi anda maka akan sangat membahayakannya. Selain itu, banyak barang-barang lain di dalam rumah yang juga cukup berbahaya untuk bayi. Untuk mengeceknya, cobalah anda merangkak pada ketinggian bayi anda, dan lihatlah sekeliling ruangan di rumah anda untuk melihat hal-hal apa saja yang bisa membahayakan bayi anda.

􀂾 Jika sampai dengan usia 12 bulan bayi anda kelihatan tidak mau bergerak kemanapun, baik itu merangkak ataupun berguling-guling, segera konsultasikan dengan dokter anak anda.

Salah satu tahap terpenting dalam perkembangan bayi adalah berjalan. Bayi biasanya mulai melakukan langkah pertamanya untuk berjalan pada usia 9 s.d. 12 bulan, dan bisa berjalan dengan sempurna pada usia 14 s.d. 15 bulan. Tetapi banyak juga bayi yang mulai berjalan dengan sempurna pada usia 16 s.d. 17 bulan.

Sebelum masuk pada tahap berjalan, pada sekitar usia 8 bulan, bayi akan mulai mencoba memegang apa saja yang ada didekatnya untuk menarik dirinya supaya bisa berdiri, dan pada usia 9 s.d. 10 bulan akan belajar duduk dari posisi berdiri.

Setelah itu bayi baru mulai berjalan, dan pada usia 18 bulan akan sudah sangat mahir, bahkan untuk naik dan turun tangga, mulai mencoba menendang bola atau menari-nari.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Pada saat bayi anda mulai bisa berdiri, dia mungkin masih perlu

bantuan anda untuk bisa duduk kembali. Jangan langsung anda angkat dan dudukkan, tetapi ajarilah cara menekuk lututnya supaya bisa duduk kembali.

􀂾 Bayi bisa dilatih berjalan dengan cara memegang kedua tangannya pada waktu bayi anda melangkah, atau memberinya alat bantu berjalan seperti mobil-mobilan dorong dan sejenisnya, yang mana bayi anda dapat memegang dan mendorongnya untuk berjalan.

Bagaimana dengan ‘baby walker’ ?

Saat ini banyak sekali dokter dan organisasi sejenis yang tidak menganjurkan pemakaian baby walker, karena banyak sekali kejadian dimana bayi terjatuh dari baby walkernya, sehingga baby walker dianggap tidak aman bagi bayi. Selain itu, karena baby walker terlalu mempermudah bayi untuk bergerak kesana kemari, baby walker dianggap sebagai suatu alat yang menghambat perkembangan otot kaki.

Pengalaman kami sendiri, kami memberikan baby walker kepada Rihan sejak usia 10 bulan. Alasannya, pada saat Rihan sudah mulai berdiri pada usia 10 bulan, dia selalu ingin berjalan kesana kemari, dan tentunya kamipun harus selalu memegang tangannya, karena pada usia tersebut Rihan belum bisa berjalan sendiri.

Dan anda tahu ? Hal ini cukup berat dan melelahkan, karena Rihan sangat aktif sekali bergerak. Bagi bayi yang mulai bisa berjalan (walaupun masih harus dipegang tangannya), kegiatan berjalan adalah sesuatu yang sangat menarik baginya, bahkan jauh lebih menarik daripada mainan yang disukainya. Untuk itu kami memutuskan untuk memberinya baby walker.

Yang perlu diperhatikan dalam memilih baby walker adalah sebagai berikut.

1. Jangan memilih yang bentuknya bulat/bundar pada bagian bawahnya (tempat roda terpasang), tetapi carilah yang bentuknya segi empat/kotak.

2. Pilihlah yang rodanya tidak terlalu kecil, jumlahnya paling sedikit 12 buah.

Baby walker yang memenuhi kedua hal diatas akan jauh lebih stabil dan aman. Yang penting lagi, kita tetap harus mengawasinya pada saat bayi menggunakannya, dan pastikan tempat bermainnya cukup aman.

Sedangkan untuk mencegah terhambatnya perkembangan otot kakinya, tentunya kita jangan terus menerus meletakkan bayi di atas baby walker. Kami menaruh Rihan di baby walker hanya jika kami memang sudah benar-benar capek dalam menggandengnya belajar berjalan. Kegiatan belajar berjalan tanpa menggunakan baby walker tetap diberi porsi yang lebih besar. Rihan mulai bisa berjalan sendiri pada usia 13 bulan, dan tidak ada kelainan pada perkembangan otot kakinya.

Yang perlu diperhatikan :

􀂾 Seperti yang telah disampaikan diatas, perkembangan bayi berbeda-beda antara bayi yang satu dengan yang lain, sehingga apabila bayi anda sedikit terlambat perkembangannya dalam berguling, merangkak dan duduk, maka usia bayi anda untuk bisa berjalan bisa menjadi lebih lambat pula sampai dengan usia 16 atau 17 bulan.

􀂾 Yang penting diperhatikan adalah, apabila bayi anda masih mau belajar hal-hal baru secara terus menerus, maka keterlambatan perkembangan beberapa waktu dari bayi pada umumnya bukanlah hal yang perlu dirisaukan, tetapi kalau anda lihat keterlambatan perkembangannya cukup besar dibandingkan bayi yang lain, anda perlu konsultasi dengan dokter anak anda.

3. Occipital Lobe

Occipital Lobe adalah bagian dari Otak Besar, terletak di kepala bagian belakang, berfungsi mengkontrol penglihatan, sehingga bayi mampu memahami apa yang dilihatnya.

Penglihatan

Penglihatan adalah salah satu indera yang perkembangannya paling rendah pada saat bayi dilahirkan. Bayi bisa mengenali cahaya, bentuk dan gerakan, tapi semuanya itu masih terlihat kabur, karena syaraf yang menguhubungkan informasi penglihatan ke otak masih belum sempurna. Pada saat baru lahir, bayi hanya bisa melihat obyek yang jaraknya 20 s.d. 40 cm.

Untuk merangsang perkembangan syaraf penglihatan ini, bayi perlu melihat berbagai macam obyek. Melalui penglihatan ini bayi akan menyerap informasi yang sangat banyak sekali tentang dunia di sekelilingnya, dimana hal ini akan merangsang perkembangan otak bagian lainnya, sehingga mendorong pertumbuhan fisiknya seperti berguling, merangkak, duduk dan berjalan.

Pada minggu-minggu pertama setelah lahir, bayi anda akan sangat senang melihat wajah anda, dan pada usia sekitar 1 s.d. 2 bulan, bayi anda sudah akan bisa mengikuti obyek bergerak yang warnanya kontras.

Pada usia 4 s.d. 5 bulan, bayi anda sudah mulai bisa melihat obyek kecil yang bergerak, dan bahkan sudah mampu mengenali suatu benda walaupun hanya melihat sebagian dari bentuk benda tersebut. Pembedaan terhadap warna terang yang mirip, seperti merah dan orange, juga sudah mulai bisa dimengerti oleh bayi anda.Penglihatan bayi anda akan berkembang sempurna seperti penglihatan orang dewasa pada saat dia mencapai usia 8 bulan.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi (terutama yang baru lahir) lebih menyukai wajah orang daripada obyek lain. Untuk itu anda perlu sering mendekatkan wajah anda kepada bayi anda, sehingga dia dapat mempelajari bentuk wajah anda.

􀂾 Apabila usia bayi anda kira-kira sudah 1 bulan, anda mulai bisa merangsang perkembangan matanya dengan menunjukkan kepada bayi anda buku gambar yang warnanya kontras. Untuk menarik perhatian bayi anda, gambar tersebut anda gerakkan ke kiri dan ke kanan, kemudian ke atas dan ke bawah. Kebanyakan bayi masih belum mampu mengikuti gerakan ke atas-bawah sampai bayi tersebut mencapai usia 3 s.d. 4 bulan. Selain buku, anda dapat menggunakan barang-barang lain yang ada di rumah, yang penting warnanya kontras.

􀂾 Sebaiknya anda melakukan pemeriksaan rutin tentang perkembangan mata bayi anda, terutama jika ada hal-hal yang membuat anda khawatir tentang hal tersebut, karena pada umumnya kita tidak bisa melakukan deteksi sendiri apakah mata bayi tersebut mengalami kelainan atau tidak. Sebagai contoh, jika anda (atau istri anda) pernah terinfeksi toxoplasma dan sejenisnya, dimana salah satu akibat dari infeksi itu adalah pada perkembangan mata bayi anda.

Pengalaman kami :

Pada saat kehamilan anak saya yang kedua (Afina), istri saya dideteksi terkena infeksi toxoplasma. Hasil pemeriksaan terhadap Afina pada waktu dia masih di dalam kandungan dan setelah lahir, alhamdulillah, ternyata infeksi tersebut tidak sampai merambat ke Afina. Tetapi dokter anak kami tetap mengharuskan kami melakukan pemeriksaan rutin terhadap perkembangan mata Afina. Afina pertama kali diperiksa matanya pada saat dia umur 1 bulan, dan sampai dengan saat ini tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan pada perkembangan matanya. Walaupun begitu, Afina sampai dengan saat ini tetap diharuskan melakukan pemeriksaan rutin.

􀂾 Selain hal diatas, bayi yang dilahirkan prematur mempunyai resiko perkembangan mata yang kurang baik, sehingga jika anda mempunyai bayi prematur, sebaiknya anda lebih memperhatikan perkembangan mata bayi anda.

Beberapa hal yang bisa menjadi tanda-tanda peringatan bagi anda pada perkembangan mata bayi adalah :

1. Bayi anda terlihat mengalami kesulitan untuk menggerakkan sebelah atau kedua matanya ke segala arah.

2. Mata bayi anda terus menerus berada dalam posisi silang (juling?).

3. Sebelah atau kedua mata bayi anda cenderung berputar.

Pengecekan mengenai hal di atas dapat anda lakukan dengan cara memberikan obyek menarik di depan bayi anda, kemudian gerakkan benda tersebut ke kiri dan ke kanan, serta ke atas-bawah. Pada saat mata bayi anda mengikuti gerakan benda tersebut, perhatikan apakah mata bayi anda bergerak sebagaimana layaknya mata orang yang mengikuti gerakan benda, ataukah posisinya berbeda. Jika anda menemui hal-hal tersebut, maka sebaiknya anda segera melakukan konsultasi dengan dokter anak anda.

4. Parietal Lobe

Parietal Lobe adalah bagian dari Otak Besar, terletak di bagian atas kepala, tepat di atas Occipital Lobe, berfungsi untuk mengkontrol indera rasa, perabaan, kemampuan mengenal obyek, koordinasi mata dan tangan, dan pemahaman atas apa yang dilihat oleh mata.

Bagian ini adalah bagian yang paling banyak mendapatkan pengaruh dari rangsangan oleh lingkungan.

Contohnya, jika anda memperlihatkan suatu mainan baru untuk bermain, maka anda merangsang secara langsung perkembangan otak bagian ini.

Pengendailan penglihatan oleh Parietal Lobe dilakukan bersama-sama dengan otak bagian Occipital Lobe, seperti yang telah diuraikan di bagian no. 3.

Menggenggam

Kemampuan menggenggam merupakan sebuah langkah kemajuan penting untuk perkembangan selanjutnya, seperti bermain, makan, menulis, menggambar, membaca, dan lain-lain.

Pada saat bayi dilahirkan sampai kira-kira usia 8 minggu, bayi mempunyai reflek/insting untuk menggenggam. Pada usia sekitar 3 bulan, bayi mulai bisa melakukan koordinasi mata dan tangannya, dan akan memukul dan mulai berusaha memegang mainan yang ada di depannya, walaupun masih belum bisa menggenggam.

Menginjak usia 4 bulan, bayi akan mulai bisa mengambil benda-benda besar, dan sampai dengan usia 8 bulan, bayi sudah bisa memindahkan benda dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya. Anda perlu berhati-hati, jangan sampai ada benda-benda kecil dan berbahaya dijangkau oleh bayi anda.

Copyrights 2001 - 2002 by Taufan Surana at BalitaCerdas.com 56

3 Tahun Pertama yang Menentukan

Pada usia sekitar 9 s.d. 12 bulan, bayi akan mampu memegang benda kecil dengan menggunakan jari-jarinya, sehingga sudah bisa diajarkan cara memegang sendok dan garpu pada saat makan. Pada usia satu tahun, bayi anda juga akan senang dengan permainan melempar bola, dan pada usia 2 tahun akan senang mencoret-coret dan menggambar.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Untuk merangsang reflek bayi anda dalam menggenggam, anda bisa meletakkan mainan yang berwarna-warni sedikit agak jauh dari jangkauan bayi anda, dan memintanya untuk mengambilnya. Jangan terlalu jauh dalam menaruh mainan tersebut, karena hal ini justru akan membuat bayi anda tidak bisa menjangkaunya, dan membuatnya frustasi.

􀂾 Apabila bayi anda sudah mampu menggenggam, dia akan senang sekali melemparkan mainan atau apa saja yang dipegangnya. Pada awalnya anda mungkin senang, tapi lama-kelamaan anda menjadi sebel karena harus terus mengambil benda yang dilemparkannya. Jangan dimarahi. Melempar adalah salah satu cara bayi anda melatih koordinasi antar jari-jari tangannya.

􀂾 Jika bayi anda kelihatan tidak tertarik sama sekali dengan mainan yang anda berikan, dan tidak berusaha untuk mengambilnya sampai dengan usia 9 bulan, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter anak anda.

Pemahaman

Banyak ahli yang mengatakan bahwa bayi bisa mendengar dan mulai belajar untuk memahami kata-kata sejak dia berada di dalam kandungan. Sejak bayi dilahirkan, dia akan mempelajari kata-kata dan bentuk-bentuk kalimat yang didengarnya. Walaupun pada awalnya bayi tidak mengerti apa yang anda ucapkan, tetapi dia bisa memahaminya melalui ekspresi dan emosi yang anda perlihatkan pada waktu anda berbicara padanya. Dia akan tahu apakah anda sedang menyayangnya, memberi perhatian, atau sedang memarahinya.

Pada usia sekitar 4 bulan, bayi akan mulai mengerti akan namanya sendiri, dan mulai bisa mengenali orang, apakah itu orangtuanya atau orang lain.

Bayi mempelajari kemampuan bahasa ini dengan sangat cepat, dan pada usia 12 s.d. 18 bulan, dia sudah bisa memahami paling sedikit 50 kata, serta bisa mengikuti permintaan anda seperti, “Simpan mainan yang merah, dan ambilkan bola”.

Pada usia 2 tahun, anak anda sudah mengerti banyak tentang bahasa, kata-kata baru terus diingatnya setiap hari, dan mulai memadukan perhatiannya dengan emosinya. Dia akan mulai mengerti bagaimana berhubungan dengan orang lain.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Semua yang dilakukan oleh anak anda dipelajari dari cara anda memperlakukannya. Untuk itu, jika anda menginginkan anak anda berkembang dengan baik dalam hal fisik dan emosinya, anda harus berhati-hati dalam memperlakukan anak anda.

􀂾 Untuk merangsang kemampuannya dalam berkomunikasi, anda perlu sering mengajaknya bicara, dan membacakan buku. Bermain bersama juga merupakan hal yang sangat penting untuk merangsang perkembangan fisik dan mentalnya secara bersama-sama, dan yang lebih penting lagi, tunjukkan pada anak anda bahwa anda menyayanginya. Dari situ dia akan belajar banyak tentang konsep emosi.

􀂾 lJika sampai dengan usia 3 tahun anak anda belum mampu memahami kalimat-kalimat perintah atau permintaan, atau kelihatan bingung ketika anda memintanya melakukan sesuatu, maka anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter anak anda.

5. Frontal Lobe

Frontal Lobe adalah bagian dari Otak Besar, terletak di kepala bagian depan (dahi), berfungsi untuk mengendalikan segala sesuatu tentang bicara, berjalan, pemahaman/pemecahan masalah dan aspek-aspek emosi, serta sosialisasi. Otak bagian ini mulai berkembang pada saat bayi mulai banyak bergerak dan mengeluarkan suara, yaitu sekitar usia 6 s.d. 12 bulan.

Sebagai bagian dari Otak Besar (Cerebrum), bagian ini biasanya akan dibagi lagi menjadi otak belahan kanan dan otak belahan kiri, dimana para ahli telah membuktikan bahwa keaktifan salah satu bagian otak ini akan menentukan kepandaian seseorang tentang sesuatu hal, karena fungsi pengendalian dari otak kanan dan otak kiri ternyata berbeda.

Contohnya, jika bayi anda mulai berbicara atau mengeluarkan suara, maka otak belahan kirinya yang mulai aktif, dan jika bayi anda tertidur dengan nyanyian anda, maka otak belahan kanannya yang bekerja.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otak belahan kanan akan lebih dahulu berkembang pada bayi laki-laki, sedangkan bayi perempuan adalah otak belahan kiri. Otak belahan kiri akan mengendalikan aktifitas yang berhubungan dengan bahasa, sedangkan otak bagian kanan akan mengendalikan aktifitas musik dan daya ingat secara visual. Itulah sebabnya, mengapa sering terjadi bahwa bayi perempuan akan lebih cepat mulai berbicara. Perkembangan yang berbeda ini akan menjadi sama pada saat anak telah mencapai usia sekitar 8 tahun.

Berbicara

Seperti yang telah banyak disampaikan dari hasil penelitian, bayi mulai belajar bahasa sejak dia berada di dalam kandungan. Kemampuan berbicara sangat dipengaruhi oleh kemampuan mendengar bayi, karena dari kata-kata yang didengarlah bayi belajar bunyi kata dan bentuk kalimatnya.

Menginjak usia 2 s.d. 3 bulan, bayi mulai mengeluarkan suara (yang bukan tangisan), dan pada usia 4 bulan akan mulai bisa mengucapkan kata “baba” , “mama”, dan sejenisnya.

Bayi mulai menggunakan kata-kata dan mengerti maksudnya ketika dia menginjak usia sekitar 12 s.d 18 bulan, dan jumlah kata yang diketahuinya bertambah dengan cepat. Dikatakan bahwa mulai usia 18 bulan ini, setiap 90 menit bayi belajar satu kata baru.

Pada usia 2 tahun, anak sudah akan mampu memasukkan perasaan dan pemikirannya di dalam bicaranya, seperti mengatakan hal-hal yang disukainya atau yang tidak disukainya.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Bagi bayi yang baru mulai bisa mengeluarkan kata-kata, berbicara menjadi sebuah permainan yang menarik baginya. Untuk itu anda perlu sering mengajaknya bicara sehingga bayi anda terangsang untuk berbicara dan belajar kata-kata baru. Bahkan dianjurkan untuk memulai mengajak bicara bayi ini sejak dia berada di dalam kandungan.

􀂾 Selain itu, walaupun bayi anda belum bisa bicara, dan terutama menginjak usia 18 bulan, anda harus berhati-hati untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak baik, karena hal ini akan cepat diserap oleh bayi anda, dan akan segera ditirukannya.

􀂾 Pentingnya mengajak bicara bayi anda telah dibuktikan melalui penelitian, dimana bayi yang sering diajak bicara ternyata mempunyai IQ yang lebih tinggi daripada yang tidak diajak bicara.

􀂾 Selain mengajak bicara, anda bisa juga membacakan buku kepada anak anda. Membacakan buku merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak anda.

􀂾 Jika pada usia sekitar 6 bulan bayi anda mulai tidak mengeluarkan suara, ada kemungkinan terjadi kelainan pada perkembangan telinganya. Juga, jika sampai dengan usia 15 bulan bayi anda tidak mengeluarkan sepatah katapun, atau anda sama sekali tidak bisa mengerti apa yang diucapkannya, anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter anak anda.

Sosialisasi

Sejak bayi dilahirkan, dia sudah mulai belajar bersosialisasi dengan orang lain, dimana orang lain disini adalah diri anda.

Sampai dengan usia 12 bulan, bayi anda akan disibukkan dengan segala sesuatu tentang kemampuannya sendiri, dan berinteraksi dengan anda dan orang-orang yang ada di rumah anda. Mendekati usia 12 bulan ini, bayi anda akan merasa takut didekati oleh orang yang tidak dikenalnya, tidak mau ditinggal sendirian, dan hal ini akan semakin mencapai puncaknya sampai dengan usia 18 bulan.

Selain itu, pada usia antara 1 s.d. 2 tahun ini, anak anda akan kelihatan sangat egois dan protektif, karena tidak mau berbagi mainan dengan orang lain. Bahkan, apapun yang menarik hatinya akan dianggap sebagai miliknya sendiri.

Menginjak usia sekitar 2 tahun, anak anda akan mulai belajar berinteraksi dengan orang lain atau teman-teman sebayanya, dan mendekati usia 3 tahun, dia akan mulai bisa berbagi mainan dengan temannya.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Sejak bayi anda lahir, sering-seringlah berbicara dan mendekatkan wajah anda pada bayi anda, karena bayi sangat menyukai wajah orang. Anda bisa memanggil teman-teman atau saudara anda untuk datang ke rumah anda, atau sebaliknya, anda yang mendatangi mereka, supaya bayi anda dapat mulai belajar mengenal wajah orang lain selain anda dan orang yang selalu ada di rumah anda.

􀂾 Bayi biasanya akan mulai takut dengan orang lain ketika dia menginjak usia 8 bulan. Anda bisa mulai mengajarkan bayi anda untuk berinteraksi dengan orang lain, dengan cara meminta orang lain untuk menggendong atau mengajak bermain anak anda. Jika bayi anda menangis ketika digendong atau diajak bermain oleh orang lain, anda harus segera mengambilnya kembali dan menenangkannya. Setelah itu anda bisa mencoba kembali menyerahkan bayi anda kepada orang lain, sementara anda masih tetap berada didekatnya. Sedikit demi sedikit anda coba meninggalkan anak anda sebentar, kemudian kembali lagi. Hal ini akan memberikan rasa aman anak anda, dalam arti walaupun anak anda tidak melihat anda berada disampingnya, tetapi anda akan segera kembali lagi.

􀂾 Selain itu, jangan memarahi anak anda yang berusia 2 s.d. 3 tahun ini jika dia kelihatan sangat egois. Itu sudah menjadi sifat alami anak usia tersebut. Anda perlu melatih anak anda untuk bersosialisasi dengan sering mengajaknya ke tempat-tempat yang banyak dikunjungi oelh anak-anak sebayanya, seperti taman bermain, dsb. Anda harus sering mengatakan, “Ayok bermain sama-sama”, dan sejenisnya, mengajarkan cara berterima-kasih, meminta maaf, meminta tolong, dan lain-lain.

􀂾 Anak anda mungkin akan kelihatan nakal atau agresif (misalnya, suka memukul, mendorong atau menggigit) kepada temannya. Hal ini biasa terjadi pada anak, tetapi jika hal ini dilakukan oleh anak anda secara sering dan terus menerus, anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak anda tentang tingkah lakunya tersebut.

Hal-hal mengenai “berjalan” dan “pemahaman” yang dikendalikan masing-masing oleh Otak Kecil (Cerebellum) dan Parietal Lobe, juga dikendalikan secara bersama-sama dengan otak bagian Frontal Lobe ini.

5. Temporal Lobe

Temporal Lobe adalah bagian dari Otak Besar, terletak di kepala bagian samping (pelipis), berfungsi untuk mengendalikan pendengaran, beberapa aspek bahasa (bicara) dan penciuman, serta ingatan dan emosi, terutama rasa takut, yang pada akhirnya berhubungan dengan kemandirian.

Pendengaran

Pendengaran adalah indera yang telah berkembang dengan sempurna pada bayi yang baru dilahirkan. Walaupun begitu, bayi tetap perlu diberi rangsangan terhadap pendengarannya, sehingga fungsi pendengaran ini akan menjadi semakin aktif dalam menerima suara. Pendengaran ini akan menjadi salah satu sumber masuknya informasi yang akan banyak merangsang perkembangan otak bayi.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

􀂾 Banyak hal yang bisa dilakukan untuk merangsang indera pendengaran ini, misalnya dengan memperdengarkan bayi anda akan berbagai macam suara, seperti lagu dan musik. Anda bisa menyanyikannya berbagai macam lagu yang tidak terbatas lagu nina-bobo atau lagu anak-anak. Sekarang banyak sekali kaset atau CD yang memperdengarkan musik yang dapat merangsang perkembangan otak bayi, dimana salah satu alunan musiknya adalah musik klasik. Tentu saja tidak terbatas hanya musik klasik saja, tetapi juga jenis musik lain. Bayi anda perlu mendengar suara yang ritmenya berlainan. Yang perlu diingat, dengan semakin meningkatnya usia bayi anda, dia akan menyenangi jenis lagu tertentu. Untuk itu jangan memaksanya untuk mendengarkan musik yang tidak disukainya.

􀂾 Selain musik, anda perlu juga membacakan buku cerita bergambar kepada bayi anda. Membacakan buku ini, selain pendengaran, juga akan merangsang indera penglihatan dan kemampuan bahasa/bicara. Luangkanlah banyak waktu untuk membacakan buku pada bayi anda.

􀂾 Menginjak usia 4 s.d. 6 bulan, bayi anda biasanya sudah akan mengenali namanya sendiri, dan akan menoleh jika anda panggil namanya, dan pada usia sekitar 10 s.d. 15 bulan, jika anda memintanya untuk menunjukkan sesuatu barang yang telah dia ketahui, bayi anda akan bisa melakukannya dengan baik. Jika bayi anda kelihatan tidak memberikan reaksi terhadap instruksi anda, anda perlu memeriksakan fungsi pendengarannya kepada dokter anak anda.

Mandiri

Dengan semakin berkembangnya kemampuan fisik, mental dan emosinya, pada usia sekitar 7 bulan bayi akan menyadari bahwa dirinya adalah sesuatu yang berdiri sendiri, terpisah dari orang lain. Hal ini akan menyebabkan bayi menjadi mempunyai rasa takut dan mulai menangis jika ditinggal ditinggalkan sendirian. Rasa takut berpisah ini akan mencapai puncaknya ketika anak anda berusia antara 18 bulan s.d. 2,5 tahun, dan akan berkurang ataupun hilang rasa takutnya tersebut ketika dia menginjak usia sekitar 3 tahun.

Yang perlu anda lakukan dan perhatikan :

Anda bisa melatih bayi anda berpisah dari anda, dengan berbagai cara, misalnya dengan hal yang telah diuraikan di bagian “sosialisasi” diatas.

Selain itu, beberapa hal lain yang bisa anda lakukan juga adalah:

􀂾 Jika anda akan meninggalkan anak anda di rumah untuk pergi belanja atau bekerja, selalu katakan padanya bahwa anda akan pergi dan nanti akan kembali lagi. Anak anda harus melihat bahwa anda akan pergi, dan lambaikan tangan padanya.

􀂾 Jangan pergi dengan diam-diam, sehingga anak anda tidak tahu kalau anda sudah pergi. Hal ini akan menghilangkan rasa percaya anak anda kepada anda, karena merasa dibohongi.

􀂾 Sekali-sekali, mintalah baby sitter atau saudara anda untuk mengajak anak anda pergi bermain ke taman atau keluar rumah, dan anda tinggal di rumah, sehingga anak anda yang meninggalkan anda.

􀂾 Jika anak anda menangis ketika anda akan pergi, jangan tinggalkan dengan paksa, tetapi tenangkan dahulu anak anda, jelaskan mengapa anda harus pergi dan katakan pula bahwa anda akan kembali lagi. Hal ini akan sangat membantu perkembangan emosi anak anda.

􀂾 Ketakutan untuk berpisah adalah hal yang wajar dan akan dihadapi oleh semua anak. Akan tetapi, jika rasa takut anak anda sangat berlebihan dan dia tidak bisa melakukan apapun tanpa anda berada didekatnya, maka anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar