Sabtu, 12 Desember 2009

10 Tindakan Penting untuk Merangsang Perkembangan Otak

Para ahli perkembangan anak menyarankan kepada para orangtua untuk melakukan 10 tindakan penting yang akan merangsang perkembangan otak anak dan membuat anak kita berkembang dengan sehat, baik secara fisik maupun mental dan emosi.

Disini kami akan menguraikan 10 hal tersebut, sekaligus menyampaikan pengalaman kami dalam mengasuh anak pertama kami, Rihan, selama 3 tahun pertama ini, dan juga pengalaman kami dalam mengasuh anak kedua kami, Afina.

1. Menunjukkan Kasih Sayang dan Cinta

Dengan memberikan kasih sayang dan cinta kepada anak, maka anak tersebut akan merasa aman. Rasa aman inilah yang akan sangat mempengaruhi perkembangan otak anak. Pertanyaan yang sering muncul di dalam benak kita adalah :

“Saya sangat menyayangi dan mencintai anak saya, apakah hal ini akan membuat perkembangan otak anak saya menjadi lebih baik ?”.

Ternyata TIDAK ! Lho…kok begitu ? Ternyata yang penting bukanlah RASA sayang dan cinta itu sendiri, tetapi UNGKAPAN rasa sayang kita kepada anak itu yang penting. Kita harus mengekspresikan rasa cinta tersebut dalam bentuk SENTUHAN, BELAIAN, BICARA, SENYUM, MENYANYIKAN LAGU, dsb. Hal-hal tersebut, terutama sentuhan, akan sangat mempengaruhi pembentukan jaringan otak anak, karena dengan sentuhan itu ternyata akan merangsang otak untuk menghasilkan hormon yang sangat diperlukan untuk pertumbuhannya.

Nah, anda perlu bertanya kepada diri sendiri, seberapa lamakah anda setiap harinya membelai, mengajak bicara atau menyanyikan lagu untuk anak anda ?

Pertanyaan ini mungkin cukup membuat shock bagi anda atau istri anda yang bekerja, karena waktu sehari-harinya lebih banyak dihabiskan di luar rumah. Tetapi ternyata tidak semua orangtua yang di rumah melakukan hal-hal yang seharusnya dapat dilakukannya untuk menstimulasi perkembangan otak anaknya.

Saya punya seorang teman yang dengan berbagai alasan, istrinya hampir tidak pernah menggendong bayinya. Bayinya akan dibiarkan di dalam kereta dorongnya, dan jika bayinya menangis, dia hanya akan menggoyang-goyang kereta dorong tersebut sampai bayinya diam. Pemandangan seperti ini semakin banyak dilihat di kota-kota besar, terutama pada bayi yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga (bukan anak pertama).

Hasil riset L. Alan Sroufe, Ph.D di Universitas Minnesota menemukan bahwa dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan kasih sayang, anak yang banyak menerima kehangatan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya atau pengasuhnya, pada usia yang lebih besar nantinya anak tersebut ternyata lebih mudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Mereka akan mempunyai rasa ingin tahu yang lebih besar, lebih baik dalam bersosialisasi dan mempunyai prestasi yang lebih baik di sekolah.

Menurut Harriett Heath,Ph.D., direktur The Parent Center di Bryn Mawr College, Pennsylvania, hal yang sangat penting untuk menunjukkan kasih sayang adalah dengan cara selalu menjalin hubungan yang tulus dan berarti dengan anak. Hal tersebut, sesuai dengan anjuran Harriett Heath, kami wujudkan dengan melakukan 4 hal utama kepada Rihan dan Afina, yang tentunya perlu anda lakukan pula kepada anak anda, yaitu :

Waktu

Setiap harinya, luangkan waktu anda secara khusus selama 15 menit untuk bermain bersama dengan anak anda. Di dalam permainan ini, biarkan anak anda menjadi ‘guru’ dari kegiatan bermain itu. Anda harus mengikuti ‘perintah’ anak anda tanpa menyalahkan atau komentar apapun dari anda. Dengan permainan ini anak anda akan merasakan benar-benar bahwa dia disayang dan diakui keberadaannya.

Ucapan

Cara anda mengatakan sesuatu kepada anak anda akan sangat berpengaruh terhadap perilakunya. Usahakan selalu mengatakan hal-hal yang positif kepada anak anda.

Misalnya, jika anak anda kelihatan sudah selesai dengan mainannya, jangan katakan : “Jangan mainan yang lain dulu. Bereskan mainan itu dulu !”, tetapi katakan : “Wah mainannya bagus ya… Kalau sudah selesai, dikembalikan ke tempat semula ya…”. Ucapan yang positif harus menunjukkan penghargaan dan pujian anda terhadap apa yang telah dilakukan oleh anak anda.

Emosi

Jika anak anda marah, janganlah anda ikut marah pula. Anda akan lebih mudah mengendalikan emosi anak anda dengan memberitahu dan mengucapkan perasaan yang sedang dialami oleh anak anda, seperti marah, takut, sedih, dll. Anda harus siap berada di dekatnya pada saat anak anda sedang terbawa emosinya, dan yang penting anda harus mengakui perasaan anak anda, dengan tetap membatasi tindakan anak anda.

Misalnya, kalau anak anda sedang marah, jangan katakan : “Jangan marah sambil melempar buku begitu !”, tetapi katakan : “Adik sedang marah ya… Boleh marah, tapi jangan melempar buku”. Hubungan emosi yang erat antara anda dengan anak anda merupakan bentuk ungkapan kasih sayang yang sangat dirasakan oleh anak anda.

Kasih sayang dengan batasan/toleransi

Anda harus menyadari penuh bahwa rasa kasih sayang anda dapat membatasi perilaku anak anda yang salah. Kebanyakan orangtua melakukan hal yang salah dalam masalah ini, dimana orangtua akan membiarkan apa saja yang dilakukan oleh anaknya karena orangtua tersebut ‘sayang’ kepadanya. Jika anda benar-benar sayang kepada anak anda, anda harus menghentikan perilakunya yang salah, dengan tetap menunjukkan kasih sayang anda.

Pada saat itu mungkin anak anda akan merasa kesal dan marah atau menangis, tetapi untuk jangka panjangnya, hal ini akan sangat berarti bagi anak anda. Misalnya, jika anda memang harus mengatakan “Tidak”, katakan kepada anak anda : “Adik tidak boleh naik kursi. Nanti kalau jatuh, adik sakit. Mama ‘kan sayang sama Adik.” Dengan mengetahui alasan dari larangan tersebut, dan juga tahu bahwa hal itu dilakukan karena dia disayangi, maka anak anda akan lebih mudah menerimanya.

2. Memberikan Perhatian dan Cepat Tanggap

Bayi melakukan komunikasi dengan orang lain melalui suara yang dikeluarkannya (termasuk tangisan), gerakan dan ekspresi wajahnya. Apabila bayi mengalami sesuatu hal yang tidak nyaman, maka dia akan menyalurkan rasa stress tersebut melalui tangisan. Biasanya orangtua akan bisa mengenali, apakah tangisan bayinya itu karena lapar, minta digendong, ngompol, mengantuk dan sebagainya.

Beberapa orangtua tidak mau segera menanggapi tangisan bayinya karena takut bayinya menjadi manja. Apakah hal ini bisa diterapkan untuk seluruh tangisan bayi ? Apakah yang terjadi pada otak bayi pada saat bayi menangis ?

Memberikan perhatian dan cepat tanggap sangat berarti bagi anak anda untuk merasakan sebuah lingkungan yang aman dan nyaman baginya untuk tumbuh dan berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika bayi mengalami hal-hal yang tidak nyaman, sistem stress-response di dalam otak bayi akan menjadi aktif dan memproduksi hormon stress. Bayi mengatasi stress ini dengan cara menangis.

Jika orangtua segera menanggapi tangisan bayi tersebut, maka sistem stress-response di dalam otak bayi akan menjadi tidak aktif, dan otak tersebut akan membentuk jaringan otak yang membantu bayi untuk belajar menenangkan dirinya sendiri.

Mari kita lihat dua hasil penelitian berikut ini.

Megan Gunnar, Ph.D. dari University of Minnesota menunjukkan bahwa bayi pada usia 3 bulan yang selalu mendapatkan perhatian akan memproduksi lebih sedikit hormon stress yaitu cortisol, dan lebih mampu mengendalikan atau menenangkan dirinya sendiri apabila mengalami hal-hal yang tidak nyaman.

Sebaliknya, Bruce Perry, M.D. di Baylor College of Medicine menunjukkan bahwa bayi dan balita yang sering diabaikan dan tidak diperhatikan akan mengeluarkan stress-response yang berlebihan, walaupun sedikit mengalami hal-hal yang tidak nyaman baginya.

3. Memenuhi Seluruh Kebutuhan Dasar

Kebutuhan utama anak anda, seperti telah disampaikan diatas, adalah kasih sayang dan perhatian dari anda sebagai orangtuanya.

Selain hal tersebut, anak anda juga sangat memerlukan kebutuhan lain yang sangat banyak. Dari berbagai macam kebutuhan yang banyak diperlukan oleh anak anda, kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menunjang perkembangannya adalah :

􀂾 Makanan

Memberikan makanan yang gizinya baik dan seimbang dalam hal protein, vitamin dan mineral, serta jumlah kalorinya. Anak yang kekurangan gizi yang baik akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan bahkan mempengaruhi IQ-nya. Saya tidak akan membicarakan masalah makanan disini. Banyak sekali buku yang membahas masalah makan ini yang dapat anda peroleh di toko-toko buku.

􀂾 Kesehatan

Memperhatikan kesehatan anak anda dengan melakukan pemeriksaan rutin dan memberikan imunisasi sesuai dengan petunjuk dokter. Keterangan lebih lanjut tentang masalah jadwal imunisasi atau kesehatan anak ini, anda bisa mengunjungi situs "Ikatan Dokter Anak Indonesia" di :http://www.dokteranak.or.id

􀂾 Tidur

Menyediakan lingkungan yang baik untuk memenuhi kebutuhan tidur sesuai dengan usianya. Tidur adalah waktu yang sangat penting bagi otak anak anda untuk membangun jaringan antar sel-sel otak, karena jaringan yang dibentuk tersebut akan sangat mempengaruhi seluruh perkembangan fungsi-fungsi tubuh selanjutnya. Masalah tidur ini sudah dibahas di bagian depan tulisan ini.

􀂾 Bermain

Bermain yang dimaksud disini adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh anak anda, yang meliputi hal-hal yang ada di bawah ini dan selanjutnya. Melalui kegiatan bermain ini anak anda akan belajar segala sesuatu yang diperlukannya untuk tumbuh menghadapi dunianya. Untuk itu anda perlu menyediakan kesempatan bermain yang dapat menstimulasi seluruh indera anak anda. Penjelasan lebih lanjut mengenai bermain ini akan dibahas di bagian Tindakan ke-6.

4. Mengajak Bicara, Membacakan Buku dan Menyanyikan Lagu

Bentuk percakapan kepada bayi seperti mengajaknya bicara, membacakan buku dan menyanyikan lagu akan membentuk sebuah dasar yang kuat kepada bayi dalam mempelajari hal-hal lain di masa yang akan datang.

Memang, bayi belum bisa menangkap seluruh arti kata-kata yang anda ucapkan, tetapi dengan cara komunikasi ini kemampuan bahasa bayi akan tumbuh. Ketika bayi mendengarkan anda mengucapkan kata-kata, bagian otak yang mengendalikan bahasa akan berkembang. Semakin banyak ragam kata dan bahasa yang didengarnya, bagian otak tersebut akan lebih banyak tumbuh dan berkembang. Untuk meningkatkan perbendaharaan kata, kami menerapkan hal-hal berikut kepada Rihan dan Afina:

􀂾 Mengajar nama orang dan barang yang ada di sekeliling dengan benar pada setiap kesempatan. Tidak lupa juga menambahkan keterangan tentang bentuk bendanya, perbandingan besar-kecilnya, warnanya, dsb.

􀂾 Berbicara dengan jelas dengan tidak menggunakan ucapan seperti anak kecil.

􀂾 Memberikan buku bergambar yang menarik dan sesuai dengan usianya. Gambar yang menarik akan merangsang imajinasi anak, dan mendorongnya untuk mengucapkan sesuatu. Selain itu juga membacakan buku kepadanya.

􀂾 Mendorongnya untuk berbicara kepada teman-teman seusianya, kepada orang dewasa yang lain, dan yang penting adalah mendengarkan apa yang diucapkannya.

􀂾 Menerapkan “Pembelajaran Tiga Tahap”.

Apa itu “Pembelajaran Tiga Tahap” ?

Ini adalah sebuah metode cara mengajarkan kosa kata baru kepada anak yang sangat efektif. Metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Dr. Montessori, seperti yang ditulis oleh Elizabeth G. Hainstock di dalam bukunya yang berjudul “Teaching Montessori in The Home – Preschool Years”.

Tahap Pertama :

Memperkenalkan Nama Benda (Recognition of Identity)

Membuat hubungan antara benda yang sedang dipegang dengan nama benda tersebut. Misalnya, katakan kepada anak anda : “Ini ________”. Anda perlu mengulang-ulang, tetapi segera hentikan apabila anak anda kelihatan sudah bosan.

Tahap Kedua :

Memahami Perbedaan (Recognition of Contrasts)

Setelah anda merasa bahwa anak anda sudah tahu nama-nama benda, perhatikan apakah anak anda memang sudah memahaminya. Misalnya, katakan kepada anak anda : “Ambilkan Mama _________”.

Tahap Ketiga :

Membedakan Benda yang Berbeda (Discrimination between Similar Objects)

Kumpulkan berbagai macam benda, kemudian ambillah satu dan tanyakan kepada anak anda : “Ini namanya apa ?”. Pada tahap ini anak anda akan bisa menjawabnya dengan benar.

Ingat, jangan memaksakan anak anda untuk segera naik ke tahap berikutnya, dan segera memberitahunya jika anak anda kelihatan belum bisa menjawab pertanyaan anda.

Banyak sekali hasil penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang sering diajak aktif berbicara dan dibacakan buku akan berkembang lebih baik. Buku yang dibacakan tentunya harus disesuaikan dengan usia anak. Saat ini sudah banyak buku yang ada di toko buku besar yang menyediakan buku-buku yang bisa dipilih menurut usia anak.

Cara yang baik dan efektif dalam membacakan buku kepada anak adalah dengan membuat anak tersebut tidak hanya mendengar, tetapi juga aktif dalam cerita di dalam buku tersebut. Misalnya dengan melibatkan anak untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan, memintanya menunjukkan gambar - gambar, menebak cerita selanjutnya, dan mengulang-ulang cerita tersebut.

Bagi kita orang dewasa akan sangat membosankan membacakan cerita atau memperdengarkan lagu yang sama secara terus menerus, tetapi tidak seperti itu pada anak. Anak-anak belajar dari pengulangan yang terus menerus dalam segala hal, tidak terbatas pada bahasa saja.

Kami membacakan buku cerita bergambar yang benar-benar mempunyai alur cerita kepada Rihan pertama kali di usia sekitar 8 bulan. Saya ingat sekali, buku cerita itu adalah ‘Urashima Taro’, cerita rakyat Jepang yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Rihan sangat senang sekali dengan cerita dan gambar di buku itu, sehingga dia minta kepada saya membacakan buku itu terus menerus sampai 7 – 8 kali untuk sekali baca. Jika saya sudah bosan, kadang-kadang sengaja ada halaman yang ingin saya lewati, tetapi ternyata Rihan tahu persis urutan cerita dan gambarnya, sehingga dia minta untuk dibalik ulang ke halaman sebelumnya.

Berkat kami memperkenalkan buku sejak Rihan usia sangat dini, sampai dengan saat ini Rihan usia 3 tahun 2 bulan, dia sangat menyukai buku, dan tidak bisa lepas dari buku. Membaca buku sudah menjadi rutinitas harian, dimana salah satunya adalah rutinitas membaca buku sebelum tidur. Pada awalnya, Rihan selalu minta dibacakan 7 – 10 buku cerita sebelum tidur, tetapi saat ini kami hanya membatasi maksimum 4 buku yang paling dia inginkan untuk dibaca pada saat itu. Jika Rihan punya buku baru, bangun tidur pagi hari yang dicarinya adalah buku itu.

Sejak menginjak usia 3 tahun ini, kami menjadi lebih ringan karena Rihan sudah mau dan bisa menikmati buku ceritanya seorang diri tanpa perlu didampingi.

Lain lagi dengan anak kedua kami, Afina. Afina sudah kami perkenalkan dengan buku bergambar sejak dia menginjak usia 2,5 bulan. Dengan menggunakan buku khusus untuk bayi yang bergambar lucu dan warna kontras, kami bisa melihat bagaimana matanya menjadi berbinar-binar dan tersenyum ketika kami sedang menunjukkan gambar dan bercerita tentang gambar tersebut. Beberapa hari kemudian Afina bisa menikmati gambar-gambar tersebut sambil mengeluarkan suara seakan-akan mengajak bicara gambar tersebut. Hal ini membuat kami sangat berbahagia melihat ekspresi wajahnya.

Menginjak usia sekitar 18 bulan, Afina sudah mau dan bisa melihat-lihat buku gambarnya sendirian atas kemauan dia sendiri, sambil mengeluarkan suara seakan-akan membaca. Lucu sekali melihat pemandangan seperti itu.

5. Membuat Suatu Rutinitas

dan Kebiasaan

Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang di waktu yang sama setiap hari secara rutin akan memperkuat hubungan jaringan di dalam otak, dan akan memberikan rasa aman kepada anak. Kegiatan rutin ini akan membantu anak dalam belajar berinterkasi dengan lingkungan dan dunia luar. Anak yang selalu merasa aman dan tahu berinteraksi dengan orang lain ternyata akan tumbuh lebih baik nantinya.

Mengajarkan suatu kegiatan rutin kepada anak harus dimulai dari kegiatan rutin orangtua. Bagi orangtua yang tidak mempunyai kegiatan rutin setiap harinya, akan cukup sulit membuat suatu kebiasaan yang bisa diajarkan kepada anaknya. Banyak orang yang mengatakan bahwa untuk membuat suatu kebiasaan baru yang positif paling tidak memerlukan waktu 3 bulan berturut-turut bagi orangtua untuk melakukannya. Artinya, setelah melakukan suatu kebiasaan baru selama 3 bulan, maka kebiasaan yang baru itu akan menyatu dengan kegiatan lain, dan menjadi sesuatu yang terasa ‘kurang’ jika kita tidak melakukan hal tersebut.

Mengajarkan suatu rutinitas kepada anak tentunya bukan berarti membuat suatu jadwal tiap-tiap jam yang harus dilakukan oleh anak, tetapi rutinitas terhadap hal-hal penting yang setiap hari dilakukan oleh anak dan orangtua. Misalnya, rutinitas waktu bangun pagi, makan, tidur siang, bermain, persiapan tidur malam, dan lain-lain. Kebiasaan dan rutinitas ini harus diterapkan secara fleksibel dengan mengikuti perkembangan anak anda. Misalnya, panjang waktu tidur anak anda akan semakin sedikit dengan semakin meningkat usianya, sehingga anda tidak boleh menerapkan disiplin waktu yang sama dengan sebelumnya.

Manfaat utama dari sebuah rutinitas dan kebiasaan yang dialami oleh anak anda adalah :

􀂾 Disiplin

Dengan segala sesuatu yang berlangsung secara rutin dan teratur, anak anda akan banyak belajar tentang konsep kedisiplinan tanpa merasakan tekanan untuk melakukannya.

􀂾 Rasa Aman

Dari kegiatan rutin ini akan memberikan rasa aman kepada anak anda, karena dia akan mampu memprediksi apa yang akan terjadi setelah sebuah kegiatan selesai dilakukannya, sehingga perkembangan emosinya bisa berlangsung dengan baik.

Kegiatan rutin ini dapat diajarkan dengan lebih mudah dengan cara mengucapkan bersama-sama dengan anak anda beberapa kejadian yang akan dilakukan olehnya selanjutnya. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut di bagian Tindakan 8.

6. Memberikan Dorongan Supaya anak Bermain dan Bereksplorasi

Dengan semakin tumbuhnya anak anda, kemampuan motoriknya meningkat pesat dari duduk, merangkak, berjalan dan akhirnya berlari. Seiring dengan perkembangan motorik tersebut, rasa ingin tahu anak juga semakin besar dan dia akan memuaskan rasa ingin tahunya dengan cara bermain dan menjelajah ke setiap tempat di sekelilingnya.

Bermain adalah hal yang sangat penting sebagai cara belajar yang dilakukan oleh anak. Banyak orangtua yang hanya melihat bahwa anaknya sedang bermain untuk menghabiskan waktu, padahal bagi anak tersebut acara bermain inilah yang merupakan waktu belajarnya. Untuk itu, orangtua harus selalu mendorong anaknya bermain dan melakukan eksplorasi terhadap hal-hal baru. Tentu saja orangtua tetap harus mengimbanginya dengan pengulangan permainan yang telah dilakukan anaknya. Pengulangan merupakan bagian terpenting bagi anak untuk dapat menguasai segala sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Bermain dan beksplorasi juga sangat bermanfaat untuk melatih dan mengembangkan kemampuan seluruh indera anak anda secara bersama-sama, karena dengan bermain tersebut anak anda akan mendapatkan stimulasi yang sangat banyak dan beragam dalam waktu yang bersamaan.

Untuk mendorong Rihan dan Afina bermain dan bereksplorasi, kami memberikan mereka perlengkapan permainan dan kegiatan yang dapat menstimulasi gerakan, emosi maupun inderanya, yaitu antara lain adalah :

􀂾 Mengambil dan meletakkan benda

Kegiatan yang sangat disenangi oleh anak ini akan banyak menstimulasi kemampuan gerakan motorik kasar. Permainan khusus untuk kegiatan ini banyak dijual di berbagai toko mainan anak, tetapi anda bisa membuatnya sendiri dengan memasukkan berbagai benda ke dalam sebuah kotak bekas atau keranjang. Pada awalnya, anak anda akan lebih senang mengambil benda-benda tersebut daripada memasukkannya ke dalam kotak/keranjang. Untuk itu anda perlu mengajarkan cara untuk memasukkan benda-benda itu, sekaligus mengajarkan cara membereskannya.

􀂾 Mainan untuk melatih gerakan motorik halus tangannya

Mainan yang bisa menstimulasi ketrampilan motorik halus gerakan tangan anak anda adalah mainan yang dapat diputar, ditekan, ditarik maupun didorong. Pada awalnya anak anda tidak tahu cara bermain dengan mainan seperti itu. Tetapi, setelah anda mengajarkan cara bermainnya, maka dia akan asyik melakukan eksplorasi terhadap permainan ini hingga dapat menguasainya dengan baik.

􀂾 Mainan dengan berbagai bentuk dan ukuran

Memperkenalkan bentuk benda, termasuk perbandingan besar-kecilnya, akan sangat bermanfaat untuk mengajarkan anak anda tentang dasar-daras geometri. Jika anak anda menginjak usia 1,5 tahun, anda bisa mulai memperkenalkan permainan puzzle khusus untuk anak-anak. Anak sangat menyenangi permainan ini. Mainan seperti memasukkan sebuah bentuk benda ke dalam lobang pasangannya akan sangat membantu melatih daya ingat dan motorik halus anak anda.

􀂾 Miniatur dan kartu/buku bergambar

Untuk mengajarkan nama dan bentuk binatang, alat transportasi, dan benda-benda yang jarang dilihat sehari-hari, penggunaan miniaturnya (apalagi yang bisa mengeluarkan suara yang sama dengan yang sesungguhnya) akan sangat membantu anak anda memahami dan menambah perbendaharaan kata yang baru.

Yang perlu diperhatikan, misalnya miniatur binatang, carilah miniatur yang memberikan perbandingan ukuran yang sesuai dg sesungguhnya. Jangan sampai ukuran miniatur ayam lebih besar dari gajah. Jika miniatur sulit diperoleh, buku dan kartu bergambar yang berwarna juga bisa menjadi penggantinya. Buku/kartu yang baik adalah yang di dalam satu buku/kartu tersebut, perbandingan ukuran antar gambar sesuai dengan binatang atau benda yang sesungguhnya.

􀂾 Mainan untuk berpura-pura

Permainan ini menggunakan miniatur berbagai benda yang ada di sekeliling kita seperti mobil-mobilan, peralatan makan dan masak, peralatan bengkel, dokter-dokteran, dsb. Permainan ini akan menstimulasi kreatifitas dan daya imajinasi anak anda, disamping juga melatih koordinasi gerakan motorik halusnya. Selain itu, kemampaun untuk berimajinasi akan melatih anak anda untuk berpikir abstrak.

Yang dimaksud “berpikir abstrak” adalah kemampuan untuk berpikir atau melakukan visualisasi terhadap sebuah konsep tanpa perlu melihat benda yang dimaksud secara langsung. Hal ini merupakan dasar kemampuan anak anda terhadap bidang matematika, logika dan kreativitas.Jika permainan ini dilakukan bersama-sama dengan anak lain, hal ini juga akan membantu perkembangan sosialnya dalam berinteraksi dengan orang lain.

􀂾 Alat tulis

Alat tulis disini antara lain adalah kertas dan sejenisnya, crayon atau pensil berwarna dan sejenisnya. Untuk penggunaan pensil, jika anak anda masih dibawah 2 tahun, anda harus tetap mengawasinya karena ujung pensil yang tajam cukup berbahaya. Jika anak anda memasukkan crayon/pensil ke dalam mulutnya, nasehatilah untuk tidak mengulanginya. Jika dia tetap melakukannya, ambil crayon/pensil itu, dan hentikan permainan menggambar. Hal ini penting untuk mengajarkan anak anda tentang disiplin.

Selain crayon dan pensil, anak-anak juga senang menggunakan cat air utk menggambar dengan menggunakan tangannya. Kebetulan Rihan tidak suka jika tangannya terkotori oleh cat air, tapi Afina sangat menyukainya. Kegiatan menggambar ini sangat disenangi anak, dan bisa melatihnya untuk mengembangkan kreatifitas dan daya imajinasinya, selain juga sangat penting untuk melatih koordinasi jari-jari tangannya. Kemudian, untuk kertasnya, selain untuk dicoret-coret, ajarkan pula tentang cara merobek kertas.

􀂾 Permainan di luar rumah

Bermain di luar rumah akan sangat membantu perkembangan gerakan motorik kasar anak anda. Banyak sekali permainan yang bisa dilakukan di luar rumah, seperti main bola, berlari-larian, memanjat, meluncur, dsb. Selain itu, bermain pasir, tanah dan air adalah hal yang disenangi oleh anak. Jangan terlalu melarang anak anda untuk bermain hal-hal yang dapat mengotori bajunya, tetapi sediakan pasir atau tanah yang bersih, yang aman bagi anak anda.

Bermain air dengan pipa plastik atau bak/kolam renang kecil sangat memuaskan anak dalam melakukan eksplorasinya. Kadang-kadang, beri kesempatan anak anda untuk bermain hujan-hujanan. Tentunya anda harus mengawasi dan membatasi waktu bermainnya.

􀂾 Mengajak ke berbagai tempat

Mengajak anak anda ke berbagai tempat minimal satu minggu sekali akan memberikan stimulasi terhadap rasa ingin tahunya yang besar. Dengan melihat berbagai hal yang berbeda-beda, perbendaharaan kata anak anda akan meningkat dengan cepat, sehingga jaringan otak yang mengendalikan fungsi bahasa akan semakin kuat.

Banyak sekali tempat yang bisa anda kunjungi, mulai dari taman-taman bermain yang ada di sekitar rumah, mall, toko buku, kantor anda sampai dengan gunung dan pantai. Kebun binatang, taman safari atau taman kebun dan sejenisnya akan sangat menyenangkan bagi anak anda, sekaligus sebagai tempat untuk melihat dan merasakan secara langsung bentuk-bentuk yang pernah dilihatnya melalui gambar atau miniatur.

7. Bersikap Selektif terhadap Acara TV

Pada dasarnya, TV tidak akan bisa mengajarkan anak untuk menguasai bahasa ataupun berkomunikasi. Anak tidak akan belajar dari sumber yang masuk hanya menuju satu arah (dari TV ke anak), tetapi harus dalam bentuk interaktif dua arah. Banyak ahli perkembangan anak yang menganjurkan supaya anak di bawah usia 2 tahun tidak diperkenalkan dengan TV. Suatu hal yang cukup sulit dilakukan pada saat ini karena orangtuapun ingin menonton TV.

Hal negatif yang sering terjadi dan tidak disadari oleh para orangtua adalah membiarkan anaknya menonton TV acara dewasa seperti sinetron dan berita-berita kekerasan. Acara-acara tersebut sangat mempengaruhi mental dan psikologis anak yang mana pada usia tersebut anak belum bisa membedakan mana yang benar-benar terjadi dan mana yang hanya berpura-pura.

Di Jepang, beberapa waktu yang lalu ketika film sejenis Superman sangat populer, banyak anak yang meninggal jatuh dari gedung bertingkat karena ingin menirukan tokoh kesayangannya terbang.

Hal yang pernah saya alami sendiri terjadi pada saudara saya yang masih kecil, pada saat itu masih di TK. Sekitar akhir tahun 1997, saya mengajaknya pergi ke mall untuk jalan-jalan, dan begitu masuk ke dalam mall tiba-tiba wajahnya kelihatan sangat ketakutan dan sambil menangis minta segera keluar dan pulang ke rumah. Ketika saya tanya “Ada apa ?”, begitu sampai di luar mall dia bilang “Takut ada kebakaran”. Setelah itu saya coba analisa sambil bertanya kepada keluarganya, dan ternyata dia mengalami trauma dari kejadian di TV. Kita ingat bahwa di pertengahan tahun 1997 telah terjadi kerusuhan dan banyak pembakaran mall. Tanpa sadar ternyata saudara saya yang masih kecil itu mengikuti berita-berita kekerasan di TV yang sedang ditonton oleh seluruh anggota keluarga.

TV akan bermanfaat jika orangtua bisa membatasi dan memilih acara yang tepat buat anaknya, dan mendampinginya pada saat menonton TV. Tidak hanya mendampingi saja, tetapi yang paling penting adalah ‘mendampingi secara aktif’. Maksudnya, ajaklah anak anda memberikan komentar, menanyakan ataupun anda menjelaskan tentang hal-hal yang sedang terjadi di TV. Dengan cara aktif seperti ini anak anda akan banyak belajar tentang kemampuan bahasa dan komunikasi.

Saya sendiri termasuk yang bersikap keras terhadap keluarga supaya Rihan selalu diawasi untuk tidak nonton TV acara orang dewasa. Rihan hanya boleh menonton TV acara musik anak-anak yang sangat disukainya dan diikutinya sambil menyanyi dan menari mengikuti gerakan penyanyinya.

8. Menggunakan Disiplin sebagai Sarana Belajar

Disiplin disini dapat didefinisikan sebagai sebuah proses untuk memberikan arahan atau mengajarkan kepada anak untuk berperilaku di dalam batas-batas yang bisa diterima oleh lingkungan, untuk bersikap bertanggungjawab dan dapat berpikir bagi diri anak itu sendiri.

Dengan semakin bertumbuh dan berkembangnya anak, dia akan melakukan eksplorasi dan eksperimen terhadap dunia di sekelilingnya. Di dalam proses tersebut anak akan mengalami berbagai perasaan seperti stress, bingung dan frustrasi. Pada saat inilah dia sangat memerlukan kehadiran orangtuanya untuk membimbing dan memberikan batasan-batasan yang selalu konsisten, sehingga dia bisa merasa aman dalam melakukan eksplorasi dan eksperimennya.

Hal-hal yang sangat penting untuk diketahui oleh orangtua dalam mengajarkan disiplin kepada anak antara lain adalah sebagai berikut :

􀂾 Jangan selalu mengharapkan bahwa anak anda akan selalu mengikuti apa yang anda katakan. Pada anak balita, perasaan frustasi atau marah yang dialaminya melebihi kemampuannya untuk mengendalikan dirinya. Anda harus selalu siap untuk menerima kesalahan yang bakal dilakukan oleh anak anda. Untuk itu anda perlu membantunya untuk melatih pengendalian diri anak anda secara konsisten. Kemampuan anak dalam mengendalikan diri terhadap batasan-batasan yang anda berikan inilah yang akan membentuk sikap disiplinnya.

􀂾 Disiplin yang bisa diterima oleh anak akan berbeda tergantung pada usia dan perkembangannya. Contohnya :

Anak usia 1 tahun sudah mulai belajar bahwa dia tidak selalu bisa/boleh melakukan apa saja yang diinginkannya, tetapi dia belum bisa memahami dan mengikuti batasan dan aturan yang anda tetapkan.

Anak usia 2 tahun mulai bisa mengikuti aturan-aturan sederhana, tetapi belum mampu melakukannya secara konsisten.

Anak usia 3 tahun sudah bisa mengikuti lebih banyak aturan dan batasan, tahu mana yang berbahaya baginya, dsb., tetapi masih belum bisa selalu konsisten.

􀂾 Masalah pelanggaran disiplin ini dapat dihindari dengan menciptakan suasana rumah yang aman bagi kegiatan anak, dan juga dengan melakukan kebiasaan dan rutinitas kegiatan yang konsisten setiap harinya. Rutinitas ini akan menciptakan sebuah perasaan aman dan nyaman bagi anak anda karena dia tahu apa yang akan terjadi pada waktu berikutnya. Ingat, anak banyak belajar dari pengulangan-pengulangan dan kasih sayang yang diterimanya.

􀂾 Jangan pernah memukul atau memberikan hukuman fisik/badan untuk membetulkan kesalahannya. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bentuk pendisiplinan dengan pukulan akan memberikan efek negatif pada jangka panjangnya. Anak yang sering menerima hukuman badan akan merasa bahwa kekerasan adalah sikap yang dapat diterima untuk memberikan reaksi terhadap sesuatu hal.

Bagaimana mengajarkan disiplin pada anak ?

Pertama, anda harus mempunyai peraturan yang harus ditaati oleh anak anda dan seluruh keluarga. Tetapi ingat, jangan terlalu banyak peraturan atau larangan, karena akan berakibat menghambat perkembangan anak anda yang ingin melakukan eksplorasi dan eksperimen sebagai caranya untuk belajar.

Tetapkan prinsip-prinsip dasar saja untuk peraturan tersebut. Misalnya, yang saya terapkan untuk anak saya untuk dipatuhi oleh seluruh keluarga adalah :

Biarkan dia melakukan apa saja untuk memuaskan rasa ingin tahunya kecuali jika :

1. Membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

2. Merusak hak milik orang lain.

3. Melanggar sopan santun.

Anda lihat bahwa ini adalah peraturan yang sangat mendasar, yang dapat

dikembangkan tergantung pada tingkat kemampuan dan perkembangan anak.

Yang paling penting adalah konsisten terhadap aturan yang sudah anda tetapkan, dan mempunyai batasan toleransi yang dapat anda terima.

Sudah menjadi sifat alami anak bahwa dia akan mencoba melanggar aturan anda, karena dengan cara itulah anak anda belajar tentang aturan tersebut. Jika anda bersikap konsisten dan tegas, anda akan sangat membantu anak anda merasa aman dengan dunianya. Untuk meredam ‘keinginan melanggar’ dari anak, anda perlu fleksibel dengan memberikan batasan toleransi yang bisa diterima oleh anda dan anak anda.

Contoh yang terjadi pada anak saya (Rihan) adalah :

Kami punya peraturan bahwa waktu untuk tidur adalah jam 9 malam. Jika sudah jam 9, maka semua akan masuk kamar tidur. Setelah melakukan kebiasaan rutin sebelum tidur seperti baca buku, baca doa, dst., kadang-kadang Rihan tidak akan segera tidur, tetapi mencari berbagai alasan untuk bisa keluar kamar lagi, entah itu mau pipis, minum, dll. Untuk mengatasi itu kami memberikan toleransi hanya untuk melakukan dua hal, yaitu pipis dan minum. Jika setelah itu Rihan meminta hal yang lain lagi, misalnya Rihan bilang “Rihan pingin makan…, Rihan lapar….”, kami dengan tegas mengatakan “Sudah tidak boleh makan lagi ! Makannya besok pagi. Lapar tidak apa-apa.” Hal ini dapat kami lakukan karena kami tahu bahwa keinginan Rihan untuk makan itu hanya ingin ‘mencoba’ sampai seberapa dia bisa melanggar peraturan yang ada. Pada awalnya memang merasa berat untuk melarang anak sendiri yang minta makan. Tetapi kami sadar, dari situlah Rihan akan belajar tentang disiplin terhadap peraturan.

Jika dengan ‘test’ yang dilakukan oleh anak anda kemudian anda ‘mengalah’ karena ‘kasihan’, maka anak anda akan menjadi bingung tentang aturan yang sebenarnya. Mungkin pada saat itu anak anda kelihatan senang dengan keputusan anda melanggar aturan yang telah anda tetapkan sendiri, tetapi akibat jangka panjangnya sangatlah tidak baik. Anak anda tidak akan mampu memahami peraturan, karena dia merasa bahwa aturan yang ada masih bisa dirubah olehnya.

Akhirnya konflik yang lebih besar akan terjadi tanpa bisa diatasi. Pernahkah anda melihat anak kecil yang menangis keras karena keinginannya tidak dipenuhi ? Menurut anda, apakah yang menjadi penyebab sehingga anak tersebut bersikap seperti itu ?

Hal-hal lain yang telah kami lakukan untuk mengajarkan disiplin kepada Rihan, dengan hasil yang sangat memuaskan, antara lain adalah :

􀂾 Memberikan penjelasan tentang alasan dari keputusan anda. Anak usia 2 tahun sudah bisa mengerti penjelasan sederhana dari peraturan yang anda tetapkan. Untuk anak di bawah 2 tahun, yang kami lakukan terhadap Rihan, misalnya untuk melarangnya menyentuh hiasan kaca kristal, Rihan saya dudukkan di kursi sehingga saling berhadapan dengan posisi ketinggian yang sama, kemudian saya katakan kepadanya dengan tegas dan bersungguh-sungguh : “Rihan tidak boleh memegang itu.”, sambil saya tunjuk hiasan itu. Dengan hanya satu kali itu saja Rihan tidak pernah menyentuh hiasan itu, paling-paling hanya menunjuknya dari jauh sambil mengatakan : “Tuh…tuh….tuh..”, dan kami menjawabnya : “Iya… itu hiasannya bagus ya…. tapi enggak boleh dipegang ya…”.

Hal seperti ini akan bisa dipatuhi jika semua keluarga melakukan hal yang sama, baik perbuatan maupun ucapan.

Hal yang penting dalam memberitahu anak anda adalah pada waktu yang tepat, yaitu waktu dimana anak anda sedang senang dan tidak melakukan hal-hal lain. Jika anda memberitahu atau menasehati anak anda ketika dia sedang menangis atau marah, maka tidak ada satupun nasehat anda yang bisa diterimanya karena emosi dan mental anak anda memang sedang tidak siap untuk menerimanya.

􀂾 Membicarakan bersama-sama tentang hal-hal yang akan dilakukannya. Contohnya, pada saat mau tidur malam, ketika kami sedang bersama-sama bermain, kami selalu membicarakan bersama tentang hal-hal yang akan dilakukan selanjutnya. Misalnya, “Setelah mainan selesai, yang nomor satu adalah beresin mainan, nomor dua gosok gigi, nomor tiga cuci muka, nomor empat cuci tangan dan kaki, nomor lima masuk kamar tidur, nomor enam baca buku, nomor tujuh baca doa, nomor delapan dipijetin, nomor sembilan dikipasin, nomor sepuluh digaruk-garuk punggungnya, nomor sebelas lampunya dimatiin, habis itu tidur deehh…”. Setelah bangun tidur pagipun kami akan membicarakan bersama tentang hal-hal yang akan dilakukan Rihan. Biasanya Rihan sendiri yang menentukan urutan tersebut.

Keuntungannya, yang pertama, Rihan akan melakukan hal-hal tersebut dengan senang hati karena dia sendiri yang menentukan, sehingga tidak ada konflik yang mengganggu. Yang kedua, melatih daya ingatnya, karena dia selalu mengingat-ingat nomor dan urutan kegiatan. Yang ketiga, melatih memahami tentang urutan kejadian sebagai sebuah prosedur yang akan dilakukan.

􀂾 Memberikan ‘signal’ atau ‘peringatan’ tentang hal yang akan terjadi selanjutnya. Contohnya, untuk menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan Rihan, seperti misalnya bermain lempar bola, kami selalu mengatakan : “Habis ini lemparan yang terakhir ya…”. Dengan signal kata-kata tersebut emosi dan mental Rihan sudah siap bahwa permainan sudah akan selesai. Hasilnya, Rihan tidak pernah menangis untuk menghentikan kegiatannya, walaupun dia masih kelihatan ingin melanjutkan.

􀂾 Tidak bertentangan pendapat antara anda dengan pasangan anda di depan anak anda tentang sesuatu hal yang belum dibicarakan sebelumnya. Anda pasti pernah mengalami dimana misalnya anda (Mama) melarang anak anda melakukan sesuatu, maka anak anda akan mendatangi Papanya untuk mendapatkan persetujuannya. Jika orangtua mempunyai perbedaan keputusan, anak anda tidak akan bisa belajar tentang arti sebuah keputusan. Apalagi jika orangtua sampai ‘bertengkar’ gara-gara perbedaan pandangan terhadap perilaku anak.

Persamaan pendapat orangtua di depan anak adalah sangat penting untuk mengajarkan disiplin dan juga meningkatkan wibawa orangtua di depan anaknya. Yang biasa kami lakukan adalah, misalnya istri saya (Dewi) telah memutuskan sesuatu, maka saya akan mengikuti apa yang telah dikatakan oleh Dewi tersebut, walaupun kadang-kadang saya tidak sependapat dengan keputusan Dewi. Begitu juga sebaliknya. Setelah Rihan tidak ada di dekat kami berdua, perbedaan pendapat itu baru kita bicarakan lagi.

􀂾 Jangan menakut-nakuti anak anda untuk membuatnya menjadi disiplin. Bukan disiplin yang akan anda dapatkan tetapi hanya rasa takut anak anda, yang nantinya akan memberikan dampak negatif pada perkembangan emosinya. Banyak sekali orangtua yang selalu menakut-nakuti anaknya supaya dia mau mengikuti ucapannya. Biasanya hal ini dilakukan kepada anaknya yang tidak mau makan, tidak mau diajak masuk rumah, dsb., dan yang menjadi ‘korban’ sebagai hal yang menakutkan ini adalah kecoa, tikus, hantu, bahkan ada yang menggunakan nama Tuhan.

Kami sendiri sama sekali tidak pernah menakut-nakuti Rihan walau hanya bercandapun, karena kami telah belajar dari pengalaman dimana ada keluarga kami yang lain yang sangat penakut terhadap hal-hal yang sangat kecil sekalipun, akibat dari terlalu sering ditakut-takuti.

􀂾 Memberikan pujian dan penghargaan terhadap hal-hal positif yang telah dilakukan oleh anak anda. Pujian adalah senjata paling ampuh untuk mendidik dan mengajarkan disiplin kepada anak anda. Tidak hanya masalah disiplin saja, tetapi untuk segala hal yang berhubungan dengan perkembangan dan pengasuhan anak anda, pujian adalah sebuah kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan. Memberikan pujian haruslah dengan rasa tulus, dan bukan mengada-ada. Yang perlu diperhatikan adalah, anda harus memberikan pujian terhadap sesuatu yang dilakukan oleh anak anda (perilaku), dan bukan mengenai individu anak anda. Anda perlu memberikan pujian terhadap hal-hal yang masih memerlukan dukungan dan bantuan dari orang lain.

Hal yang sangat penting lainnya yaitu, jangan membicarakan kembali kesalahan atau hal-hal yang tidak baik yang pernah dilakukan anak anda. Mengingatkan kembali hal-hal yang tidak baik tersebut tidak akan membuat anak menjadi lebih baik, tetapi justru akan melukai perasaannya. Atau, hal tersebut bisa digunakan kembali oleh anak anda untuk mencari perhatian anda.

􀂾 Jangan memberikan ancaman kosong kepada anak anda. Ancaman yang hanya diucapkan tetapi tidak dilaksanakan hanya akan membuat anak anda semakin tidak bisa diatur dan dikendalikan, yang berakibat pada jatuhnya wibawa anda sebagai orangtua. Sering kali orangtua mengatakan kepada anaknya, misalnya : ”Kalau enggak nurut nanti Mama cubit !”. Tetapi, walaupun tidak nurut, orangtua tidak tega untuk mencubitnya, dan kalaupun mencubit ternyata hanya cubitan ringan yang tidak sakit. Jangan pernah mengancam kalau hal itu hanya untuk menakut-nakuti saja, karena anak anda akan ‘mencoba’ melanggar nasehat anda untuk mengetahui seperti apa ancaman anda itu.

Di atas tadi sudah disampaikan bahwa kita tidak boleh memukul atau memberikan hukuman fisik kepada anak. Seluruh ahli perkembangan anak mempunyai pendapat yang sama tentang hal ini. Pada kenyataannya, ternyata sangat sulit untuk menahan diri kita untuk tidak memukul. Saya sendiri sering mengalami hal ini. Saya sangat tahu bahwa memukul (dalam hal ini, bagi saya adalah ‘menjewer kuping’) itu sangat tidak mendidik, tetapi akal sehat kadang-kadang kalah dari emosi yang muncul.

Pada awalnya, dengan ancaman akan menjewernya jika tidak nurut, maka sesuai dengan rasa ingin tahunya Rihan sengaja tidak mau mengikuti nasehat saya. Terpaksa saya menjewernya dengan jeweran ringan yang tidak sakit karena saya merasa kasihan. Apa akibatnya ? Rihan tidak mau lagi mengikuti nasehat kami dan kadang-kadang justru sengaja melanggarnya karena ‘acara’ menjewer itu menjadi sesuatu yang menyenangkan baginya untuk menarik perhatian kami. Dari situ kami menyadari bahwa perbuatan kami akan berakibat tidak baik bagi kami dan Rihan.

Setelah itu, apabila ancaman saya dilanggar, saya sengaja menjewernya sampai sakit dan Rihan menangis. Tentunya hal ini hanya terjadi kadang-kadang saja untuk perilaku Rihan yang sudah diluar toleransi kami. Walaupun begitu, saya sadar bahwa tindakan ini adalah tetap salah, tetapi akan lebih salah lagi kalau saya tidak melakukan ancaman saya. Tetapi dengan melatih kesabaran setiap harinya, akhirnya saya semakin mampu mengendalikan diri untuk tidak melakukan hukuman badan terhadap kesalahan anak.

Yang saya rasakan dan hal ini sangat penting adalah, jika anda terpaksa melakukan hukuman badan terhadap anak anda, maka anda harus sadar bahwa anda sedang melakukan hal yang salah yang terpaksa anda lakukan. Tanpa adanya kesadaran ini maka perbuatan anda memukul anak anda akan berakibat tidak baik, bahkan bisa menuju ke arah ‘penyiksaan’ anak.

Jika anda tidak bisa mengendalikan emosi pada saat anda marah, atau anda hanya ingin menakut-nakuti anak anda, maka jangan pernah memberikan ancaman kepada anak anda. Dari hal diatas ini, yang harus selalu disadari yaitu : Hilangkan kebiasaan memukul anak anda. Anda tidak akan menghasilkan anak yang disiplin dari pukulan itu, tetapi hanya anak yang takut terhadap orangtuanya.

9. Memilih Pengasuh Anak yang Berkualitas

Bagi orangtua yang keduanya bekerja, pengasuh anak (baby sitter) mempunyai arti yang sangat penting. Memilih seorang pengasuh menjadi salah satu keputusan penting di dalam keluarga, karena pengasuh

tersebut akan menggantikan diri anda dalam memberikan segala stimulasi yang diperlukan oleh anak anda untuk dapat berkembang seperti yang anda inginkan.

Tetapi ternyata sangat tidak mudah untuk mendapatkan pengasuh yang sesuai dengan keinginan. Pengasuh ini biasanya dapat dicari melalui yayasan, yang saat ini banyak sekali tersebar di kota-kota besar.

Jika anda menggunakan fasilitas yayasan, sedapat mungkin kunjungi sendiri sebanyak-banyaknya yayasan-yayasan yang anda tahu. Daftar yayasan yang menyediakan pelayanan pengasuh anak (baby sitter) telah disusun oleh Rekan Netter Dini Rahma Shanti. Daftar ini sangat lengkap, dan anda dapat memperolehnya di homepage http://fly.to/wahyu, atau dengan mengirimkan email ke : yayasanbs@getresponse.com.

Hal-hal penting yang harus anda tanyakan pada saat anda memilih pengasuh antara lain adalah :

􀂾 Peraturan yayasan terhadap seorang pengasuh, misalnya:

besar gaji dan ketentuan kenaikan gaji

fee untuk yayasan

masalah cuti, THR (termasuk waktu dan pemberian uang)

sifat-sifat kepribadian pengasuh (kebersihan, rajin, jujur, periang)

dan lain-lain.

􀂾 Latar belakang calon pengasuh tersebut, misalnya :

keadaan keluarganya

KTP (alamat asal)

tingkat pendidikan (untuk mengetahui pengetahuan dan level cara anda bicara kepadanya)

pengalaman sebagai pengasuh anak (alasan menjadi pengasuh, berapa lama, usia anak yang diasuh, berapa kali pindah keluarga/majikan dan pindah yayasan, alasan pindah, dll.)

kesan terhadap keluarga sebelumnya (untuk mengetahui sifatnya, misalnya, jika hanya membicarakan hal yang negatif, hal ini menunjukkan kepribadiannya yang kurang baik)

mempertemukan anak anda anda dengan calon pengasuh tsb, kemudian perhatikan cara calon pengasuh tersebut berinteraksi dengan anak anda, dan juga reaksi anak anda kepadanya

dan lain-lain.

Setelah anda mendapatkan pengasuh yang cocok, anda perlu membangun sebuah hubungan saling percaya antara anda dengan pengasuh anda. Jika kedua orangtua sering meninggalkan anak anda dengan pengasuhnya, anda perlu melakukan hal-hal berikut untuk menciptakan rasa aman bagi anda dan pengasuh anda bekerja, yaitu :

􀂾 Memberikan nama dan nomor telephone :

anda (kedua orangtua) yang dapat segera dihubungi

minimal dua orang teman atau saudara anda yang paling dekat dengan rumah

kantor polisi

rumah sakit, klinik atau dokter anak terdekat

􀂾 Memberikan instruksi penting, misalnya :

peraturan penting di rumah

waktu makan anak, dan apa saja yang boleh/tidak boleh dimakan atau diminum oleh anak

waktu tidur dan cara menidurkannya

kegiatan bermain yang disenangi oleh anak, dan juga kegiatan bermain yang tidak boleh dilakukan jika anda tidak ada di rumah

bagaimana menghadapi anak yang perilakunya tidak baik

acara TV dan lamanya anak boleh menonton TV

bagaimana menggunakan perlengkapan anak

menunjukkan perlengkapan P3K dan cara menggunakannya

peraturan untuk pengasuh anda dalam menggunakan fasilitas di rumah seperti telephone, TV, dsb.

memberikan peringatan untuk tidak membukakan pintu kepada orang yang tidak dikenal

jika ada telephone dari orang yang tidak dikenal, berikan peringatan untuk tidak memberitahukan bahwa dia hanya sendirian di rumah. Caranya, beritahukan kepada pengasuh anda untuk menjawab bahwa anda sedang sibuk atau tidur atau ke tetangga, penelephone diminta meninggalkan pesan saja.

Setelah anda bisa mempercayai pengasuh anak anda, tentunya anda ingin tahu apa yang dilakukan oleh pengasuh anda bersama-sama dengan anak anda selama anda bekerja (tidak ada di rumah). Anda perlu memonitor kegiatan anak anda sehari-hari, sehingga anda tahu perkembangannya dan menambahkan kegiatan anak anda yang kurang.

Bagaimana cara memonitornya ?

Cara yang pernah kami lakukan seperti di bawah ini cukup efektif, dan bisa anda terapkan juga di rumah. Pada saat itu kami berdua bekerja. Kebetulan Rihan tidak ditinggal sendiri dengan pengasuhnya, tetapi juga ada eyangnya Rihan di rumah. Walaupun begitu, yang utama mengasuh dan mengajak Rihan bermain adalah pengasuh tersebut, sehingga cara ini lebih mudah dilakukan. Hal yang penting dalam melakukan monitoring ini adalah kepercayaan kami kepada pengasuh.

Untuk memonitor kegiatan Rihan sehari-hari selama kami berdua bekerja, kami membuat daftar kegiatan bermain Rihan yang perlu dilakukan Rihan sehari-harinya untuk menunjang stimulasi yang diperlukan dalam perkembangannya.

10. Peduli terhadap Diri Sendiri

Hal terakhir yang penting dalam mengasuh anak anda adalah anda harus memperhatikan keadaan diri anda sendiri. Tepatnya, tidak hanya diri anda sendiri, tetapi juga pengasuh anak anda.

Mengasuh anak dengan baik dan benar memerlukan energi yang sangat besar, sehingga sering menyebabkan diri anda menjadi stress, depresi atau frustasi. Seperti telah saya sampaikan di awal tulisan ini, anda merupakan dunia terdekat dan utama anak anda. Kesehatan fisik dan mental anda merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk mampu mengasuh dan mendidik anak yang sehat secara fisik dan mentalnya.

Oleh karena itu, jika anda mulai merasa stress ataupun depresi, anda harus segera meminta pertolongan dari orang-orang yang ada di dekat anda, baik itu keluarga, teman maupun seorang dokter/psikiater. Anda perlu melakukan refreshing, entah itu dengan jalan melakukan rekreasi, atau apa saja yang anda sukai.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua yang mengalami stress dalam mengasuh anaknya akan menjadi tidak sensitif terhadap kebutuhan fisik dan emosi anak, sehingga hal ini untuk jangka panjangnya akan memberikan pengaruh negatif pada perkembangan anak

1 komentar:

  1. How to deposit money to a casino using cash - DRMCD
    How to deposit money to a casino using 제주도 출장안마 cash. How to 전라북도 출장안마 make real money 강원도 출장안마 deposits 경기도 출장안마 by using a casino debit card or 용인 출장샵 online cashier?

    BalasHapus